Pernikahan - BAB Istri: Cantik namun Tak Cantik
Betapa beruntung suami mendapat istri yang cantik, selain apa yang dapat terlihat dari mata kepalanya, pula cantiknya pada perangai/akhlaknya. Menyejukkan mata dan hatinya.
Saat suami sedang dalam keadaan lapang ia bersyukur, saat suami dalam keadaan sempit ia bersabar.
Meskipun selalu ada saja yang kurang darinya (karena sifatnya seperti tulang rusuk yang bengkok), karena tak ada insan yang sempurna, setidaknya ia lebih banyak membawa manfaat ketimbang mudharat (pada suaminya).
Suami mana yang rela melepasnya?
----
Namun di zaman yang serba hampir kembali ke masa jahilayah ini, yang memang secara teknologi sungguh sangatlah maju (canggih), tetapi kejahiliyahan (kebodohan) masih menjajah dan berkuasa pada beberapa (yang penulis belum bisa membuat perbandingan prosentasenya) insan yang lemah perangai dan akalnya, wanita.
Saat ia diberi modal dengan paras menawan, ia jadikan umpan yang karenanya ia bisa mendapat kepuasan dari pemanfaatan pada si korban.
Pun si korban yang keburu termakan candu cinta tidak bisa melepaskan candu tersebut dengan mudahnya.
Perangkap Syaitan sangat berbahaya!
----
Seperti halnya dalam memilih untuk membeli pakaian, kita boleh melihat dan mengamati bahan dan kualitasnya.
Seperti halnya memilih untuk menikah, kita boleh lah terlebih dahulu mengetahui latar belakang keluarganya. Jangan lah tergesa lantaran sudah terlanjur termakan candu cinta, maka kita memilihnya, sudah mantap hati dalam memilihnya. Jangan!
----
Korban 'candu cinta' memilih dengan akal semata. Pembenaran dijadikan pedoman.
Sedangkan yang menjaga diri dalam taatnya memilih dengan berserah atas pilihan Rabb-nya. Keridhoan Rabb dan orang tua sebagai pedoman.
----
Berapa banyak sudah di zaman sekarang wanita yang berhijab hanya sebatas mengikuti trend/mode saja? Yang padahal perangainya na'udzubillah.....
Karena kita tidak tau latar belakang kehidupannya, latar belakang perjalanan cintanya, latar belakang cara berpikir dan pedoman/prinsip hidupnya.
----
Seberapa pun suami adalah seorang terpandang-terhormat dan mengadakan upacara resepsi lebih dari 2 kali, hunian dan harta benda berlimpah-ruah, tidak lah menjadi jaminan atas kebahagiaanya (suami), jika cantiknya istri namun ternyata tak cantik.
Mata kepala boleh saja melihatnya cantik dan menyejukkan mata, namun saat hati tak jua ikut tersejuki karenanya, perpisahan bisa menjadi pilihan terakhirnya.
Maukah kita menjadi istri yang cantik namun tak cantik ini? Yang tak mensyukuri dan bersikap dewasa dalam pemberian rezeki dari suami dan cobaan hidupnya.
Karena saat hati kita condong pada dunia, pernikahan yang berlandaskan pada nafsu semata, tak akan ada habisnya untuk menemukan yang sempurna, lantaran nafsu terus selalu menuntut lebih dan tak pernah puas.
----
Semoga kita terhindar dari niat yang didorong oleh nafsu dunia semata, yang akal dan logika saling membantu mencari pembenaran.
Sepantasnya kita menyerahkan akal dan logika atas takdir yang Rabb kehendaki pada hidup kita, karena kuasa Rabb semesta alam tak dapat untuk kita nalar dengan akal dan logika kita.
----
26 Oktober 2015 - RHS
Freelance writter, public servant, thinker-teacher-dreamer
Want to make a donation?
BCA: 8600432053
BRI: 4542-01-018801-53-3
Mandiri: 159-00-0068323-4
Name: Riyan Hidayat Samosir
No comments:
Post a Comment