Selama ini, ujian akan kecintaan hamba pada Rabb sudah sering kita ketahui melalui cerita Ibrahim, yang dalam mimpi mendapat perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail.
----
Bagaimana bisa seorang yang sifatnya seperti Ibrahim mampu menguji seorang?
Namun dalam hubungan cinta, tak jarang dijumpai adanya ujian untuk mengetes kadar cinta pasangannya.
Sejauh ini, ujian akan cinta/patuh/taat tersebut hanya pantas disandarkan pada Rabb, yakni dari Rabb untuk manusia.
Bukan dari manusia untuk manusia.
----
Memangnya yakin bahwa seorang manusia yang menguji manusia lain tersebut pasti tidak bisa salah sehingga dengan mudahnya menguji seseorang?
Bagaimana jika ternyata kesalah-khilafan justru berasal dari si pemberi tes/ujian tersebut?
Terlebih ini kepada orang yang dicintai/akan dicintai, loh.
----
Sebuah contoh masalah:
Q1: Kamu yakin kamu cinta padaku? Kalau kamu cinta padaku, coba beri aku ini atau itu!
Q2: Kamu yakin kamu suka padaku? Kamu harus lakuin apa yang kumau sebagai buktimu!
Q3: Dan seterusnya....
----
Ujian cinta/ketaatan yang lebih cenderung kepada materi dan perihal duniawi, sudah pasti dapat Anda simpulkan sendiri maksudnya.
Adapun jika Anda bertanya, "Bagaimana jika ujiannya berupa perihal yang bukan berbau materi/duniawi?".
Saya bertanya kembali, "Sejauh mana Anda bisa membedakan yang mana perihal duniawi dan perihal non duniawi?".
Anda mampu mengetahuinya.
----
ﺇِﻥَّ ﺇِﺑْﺮَٰﻫِﻴﻢَ ﻟَﺤَﻠِﻴﻢٌ ﺃَﻭَّٰﻩٌ ﻣُّﻨِﻴﺐٌ
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah. (Hud - 11:75)
----
ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺑَﻠَﻎَ ﻣَﻌَﻪُ ٱﻟﺴَّﻌْﻰَ ﻗَﺎﻝَ ﻳَٰﺒُﻨَﻰَّ ﺇِﻧِّﻰٓ ﺃَﺭَﻯٰ ﻓِﻰ ٱﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﺃَﻧِّﻰٓ ﺃَﺫْﺑَﺤُﻚَ ﻓَﭑﻧﻆُﺮْ ﻣَﺎﺫَا ﺗَﺮَﻯٰ ۚ ﻗَﺎﻝَ ﻳَٰٓﺄَﺑَﺖِ ٱﻓْﻌَﻞْ ﻣَﺎ ﺗُﺆْﻣَﺮُ ۖ ﺳَﺘَﺠِﺪُﻧِﻰٓ ﺇِﻥ ﺷَﺎٓءَ ٱﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻦَ ٱﻟﺼَّٰﺒِﺮِﻳﻦَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (As-Saffat - 37:102)
Freelance writter, public servant, thinker-teacher-dreamer
Want to make a donation?
BCA: 8600432053
BRI: 4542-01-018801-53-3
Mandiri: 159-00-0068323-4
Name: Riyan Hidayat Samosir
No comments:
Post a Comment