Aku Memang Tidak Menguasai Segala Hal, Apa Ada Yang Keberatan?
Manusia diciptakan beragam, ada yang pandai Matematika namun matanya perlu menggunakan kacamata agar dapat melihat dengan jelas dan tubuhnya tak se-berotot temannya yang sering berolahraga, ada juga yang pandai berolahraga sehingga tubuhnya berotot dan dia memiliki postur (tulis: posture; arti: sikap badan, perawakan) tubuh yang bagus, berotot, seksi deh pokoknya. Nah, seandainya saja manusia adalah makhluk kloning dari manusia sebelumnya yang memiliki keahlian atau kebisaan yang sama, dengan perawakan serta bentuk wajah yang sama persis, hanya dibedakan berdasarkan CRC (Cyclic Redudancy Code, hahaha…, memangnya file kali ya pakai CRC segala…. ) apa jadinya coba, mungkin kita akan bosan karena setiap melihat wajah teman maka itulah wajah kita juga, dan itu memang klongingan kita, manusia, haha…, sungguh akan sangat membosankan, bukan? Untunglah Tuhan Maha Bijak atas semua itu, Dia menciptakan kita beragam, baik itu ras, agama, dan sebagainya yang salah satunya yang akan dibahas disini, yaitu talenta, kebisaan, bakat.
Sebelum kita tiba diperjalanan utama, alangkah baiknya kita melihat pemandangan sekitar dulu, ya?! Maksud saya, kita akan membahas hal-hal yang biasanya ada disekitar remaja, nah, masalah percintaan salah satunya.
“Manfaatkan Keragamanmu Sendiri”, itu lah sub bab yang saya kutip dari ‘buku paling laris sepanjang masa’ yang saya pinjam dari kakak angkat saya di Facebook (hai kak Zaitun, bukunya membuatku kecanduan lho), judulnya adalah “The 7 Habits of Highly Effective Teens” atau kalau dalam bahasa Indonesianya “7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif” karya Sean Covey. Sebelum menulis ini, saya telah membaca buku itu hingga pada sub bahasan itu tadi yang saya pikir menarik kalau seandainya saya pajang di web blog saya, atau media apapun itu, agar kiranya bisa dijadikan ‘suplemen’ bagi para remaja. Saya bela-belain membaca buku tebal tentang remaja ini berhari-hari lho, sampai-sampai saya memotong waktu untuk nonton TV, ngoding, menganalisa virus, kencan, kencan dengan komputer sih tapinya, he…, dan menulis tengah malam, karena sebagai seorang mahasiswa, tentu kegiatan itu tidak ada habisnya, kapan lagi kalau tidak tengah malam, kadang-kadang saya suka menyebut ini “Bergerak saat yang lain tertidur lelap”. (haha…, maling kale, pakai semboyan segala, lucu).
Kecenderungan kita adalah bertanya, Buah yang mana yang paling baik? Jawabannya, Itu pertanyaan tolol.
Hei, sebenarnya saya bukan bermaksud bilang demikian, saya hanya mengutip saja! Bagi saya tidak ada yang tolol dari segala pertanyaan, selama orang itu mau belajar dan kita mampu memberikan pengajaran atau pengetahuan untuknya, why not, dan harus kah ia membeli kepada kita untuk itu, sebenarnya terserah kesepakatan sih, tapi masa sedikit-sedikit bayar, itu namanya pengajar yang tidak ikhlas, hanya mengajarkan jika ia dibayar, wah ilmunya bisa tidak bermanfaat, bahaya itu, tapi kalau sesekali tak apa lah, iya kan?
Kamu seharusnya tidak merasa berkecil hati kalau ada lawan jenis (yang sungguh ingin kamu ajak kencan) tidak mau sama kamu. Mungkin kamu anggur yang paling menggiurkan, tetapi mungkin saja yang ia cari adalah pisang. Dan seberapa ingin pun kamu berubah, kamu tetaplah anggur sementara yang ia inginkan pisang. (Tetapi jangan kuatir. Pasti akan ada yang mencari anggur).
Daripada berusaha berbaur dan menjadi seperti semua orang lainnya, banggalah dan manfaatkanlah semua perbedaan dan kualitasmu yang unik. Salad buah itu enak, justru karena masing-masing buah menjaga rasanya.
Ought…, tiba–tiba kok saya jadi ngidam salad buah nih. Ada yang punya salad buah? Bagi-bagi dong! Atau cokelat saja deh, yang rasa durian kalau ada!
Nah, dari kutipan tulisan diatas, semoga saja bisa menjadi acuan bagi remaja agar bisa menjadi dirinya sendiri dan tidak mudah patah semangat gara-gara seseorang tidak mau dengannya, ya mungkin saat ini belum ketemu, tapi dunia ini tidak sesempit daun kelor kok, mungkin di luar sana masih banyak yang lain yang mencari pisang, eh bukan, mencari orang seperti Anda maksudnya.
Memang benar sih kata Scorpion – Love Will Keep Us Alive: “Love will keep us alive, Let's make the moment right It's now or never, Love will keep us alive, Even the darkest night Will shine forever, Love will keep us alive, Love will keep us alive, Love, love will keep us alive”, cinta akan membuat kita tetap bertahan (hidup), tapi jangan biarkan cinta pula yang akan membuatmu mati, eits…, jangan pula cinta dijadikan jalan penghubung menuju free sex! Seks itu jauh lebih dari sekedar tubuhmu. Seks juga menyangkut hatimu. Malah, apa yang kamu lakukan dengan seks bisa jadi mempengaruhi citra dirimu dan hubungan-hubunganmu dengan orang lain, lebih dari keputusan lain manapun yang kamu ambil. Renungkanlah…!
Wah, perjalanan kita kali ini cukup seru ya, sampai membahas tentang seks segala. Nah bagaimana kalau remaja sekalian mengikuti kutipan saya, “Say NO to free sex! Katakan TIDAK pada seks bebas! Seks bebas bisa membuatku 98,2% tertular penyakit kelamin, AIDS, karena penyakit itu sungguh sangat menyiksa dan tiada obatnya. Aku tidak mau terkena penyakit mengerikan itu hanya karena kenikmatan sesaat. Aku tak mau hidupku menjadi bergelimang dosa, maksiat! Aku tidak mau menjadi orang tua yang tidak bertanggungjawab kepada anakku!. Aku tidak mau masuk Neraka!”.
Hmm…, yang namanya Neraka tentu tidak ada yang mau kan? Hayo yang mau masuk Surga tunjuk jari…!
Sekarang tiba keperjalanan utama. Manusia diciptakan untuk jadi ‘pemenang’, ya, Anda adalah pemenang. Dari sekian banyak ‘pasukan’ yang menyerbu ‘janin’, hanya satu yang berhasil dan boleh terpilih menjadi calon manusia.
Manusia tidak dilahirkan kedunia dengan begitu saja, dalam keadaan menangis, telanjang, manusia telah dibekali tanlenta, kebisaan untuk bekal hidupnya. Seorang pemain basket boleh saja memiliki tubuh yang bagus, tinggi, namun belum tentu dia pandai menghitung, Matematika, bernyanyi, menulis, atau berbicara. Seorang dengan kacamata tebalnya boleh saja pandai menghitung, Matematika, namun belum tentu dia pandai main basket, baernyanyi, berbicara, berorganisasi. Seorang laki-laki gagah, tampan, mempesona boleh saja, namun belum tentu dia pandai merayu, mungkin suaranya jelek, mungkin dia bau, bodoh, dungu. Seorang wanita cantik, manis, mempesona boleh saja, namun belum tentu dia pandai mengendalikan emosi, berbicara, mungkin suaranya jelek, mungkin dia bau, jorok, suka ngupil disembarang tempat.
Hei, dapatkah Anda mengambil kesimpulan dari maksud saya diatas? Anda boleh saja gagal dalam UAS (Ujian Akhir Semester) Matematika, bahkan Albert Einstein yang terkenal itu justru gagal dalam Matematika dan dianggap tolol selama bertahun-tahun. Tapi saya yakin Anda bisa dan menguasai suatu bidang yang Anda sukai, merakit komputer misalnya, programming, membuat virus, membuat antivirus, desain grafis, web, membaca, menulis, merayu, dan masih banyak lainnya. (ought…, saya sungguh tidak pandai merayu lho, kalau saya berbicara rasanya mulut ini gagap, apalagi merayu, tetapi kenapa saya bisa lancar ya dalam menulis? he…, tidak perlu tanya kenapa).
Coba Anda ucapkan 1/1 (satu persatu) apa saja yang Anda bisa atau kuasai……..!
Nah, itulah Anda! Sekarang coba lah lagi ikuti kutipan saya, “Aku memang tidak menguasai segala hal, tapi aku bisa
Akhir kata, “Kembangkan dan aplikasikanlah imajinasimu, Janganlah kau biarkan layu, I believe you can do it!”
5 comments:
Aku suka yang ini om ae :D
kalo mslh lain otakku blm sampai :((
eksis betul anda dalam dunia blogging...
Kalo saya angin2'an
trus juga tulisan2 saya ngaco...haaa
Terima kasih te.
Ah Anda bercanda, tuh nyatanya hari ibu kemarin (22 Desember) kamu menulis artikel tentang Hari Ibu!
Aku suka itu! ;)
Keep blogging te!
Yuk jadi blogger yg dapat bermanfaat dan memberi inspirasi bagi orang lain. ^.^
kata2nya keren...copas ya om bakabon
XDv #peace
lol (sya hobi ngubah nama orang :P
@Ryuu Daisuke:
Ihihihi..., silakan non Diana.
Tak apa lah, asal dikau senang.
Wkwkwkwkwk
wkwkwk....thanks om....
Post a Comment