Hari sebelum libur sekolah (23 September 2008).
Kami satu kelas (BeKaBe, MAN Model Palangkaraya) saling mengucapkan mohon maaf dan saling bersalaman demi minta ikhlas, minta ridha dari perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan pada hari-hari kemarin. Tapi tidak hanya satu kelas saja, kalau bertemu teman kelas lain yang dikenal juga begitu. Soalnya, dari tanggal 23-09-2008 sampai 07-10-2008 kami libur sekolah, dan turun kembali pada tanggal 08-10-2008. Jadi, tidak ada salahnya kan kalau duluan ngucapin maaf sebelum lebaran tiba. Coz, takut kalau saja tidak sempat ketemu lagi.
(lho…, gurunya nggak toh? he…, he…, mungkin setelah lebaran saja ^_^. coz, sesema murid kan tentunya lebih akrab untuk melakukan kegiatan itu. mungkin guru juga begitu, sesama guru). Tapi tenang saja, setelah turun kembali juga ada acara maaf-maaf-an keluarga besar MAN Model Palangkaraya kok!
Karena pada tanggal 24-09-2008 libur, maka saya bayar zakat Fitrah pada tanggal 23-09-2008. Dengan niat: Nawaitu an ukhrija zakatalfitri linafsii fardha lillahita’ala.
Sepulang sekolah (12.00 WIB), dengan cuaca yang panas menyengat, saya dan teman satu kelompok (kelompok tugas Bahasa Indonesia) pergi bareng untuk mencari bahan Bahasa Indonesia. Kami (kelas BeKaBe) ada tugas drama yang diambil dari novel.
Satu jam keliling Palangkaraya (13.00 WIB) (gak pusing apa pakai keliling segala…? ^_^) (padahal gak keliling-keliling juga sih, cuma nemenin teman membeli pakaian), kami menuju Jl. Cempaka dan mendarat di Hiwata. (mendarat…? pesawat kale….). Di Hiwata terdapat banyak buku berseri seperti komik dan sebagai. Tidak hanya buku, di Hiwata juga terdapat CD/VCD, yang tentunya untuk disewakan.
Sepulang dari Hiwata, kami mencari tempat foto copy untuk membagi tugas membaca bab yang telah ditentukan. (hayo…, membajak nih…. yah…, mau gimana lagi, memang itulah adanya, tapi ini demi bahan belajar, bukan bisnis. lagian, buat apa mesin foto copy diciptakan kalau bukan untuk memperbanyak sesuatu yang sedikit).
Baru beberapa lembar yang telah tercopy, eh…, mati lampu. (cape deh …. panas-panas di jalan, puasa pula, huh…, mau cepat pulang aja). Ada yang sempat berfikir untuk ditinggal saja buku novel yang mau dicopy, biar nanti malam diambil. Tapi, setelah saya pikir-pikir, kasihan teman saya (yang jadi relawan untuk mengambil hasil foto copy), jauh-jauh (malam pula) ngambil ketempat foto copy yang berada jauh dari tempat tinggalnya. Maka, dengan tepat dan bijak saya berpikir dan mengajukan pemikiran saya bahwa lebih baik ditunda saja memfoto copynya, dan lebih baik foto copy di tempat lainsaja. Soalnya, seingat saya, ada tempat foto copy yang dekat dengan lokasi tempat tinggal salah satu teman saya yang tergabung dalam kelompok saya. So’, salah satu teman saya (yang mau jadi relawan tadi) dengan riangnya bilang, “Wah …, bagus sekali solusinya. Saya setuju!” (aduh…, jadi gak enak nih…. he…, he…, kok jadi narsis sendiri sih). Nah, masalah pun terselesaikan, dan kami bisa pulang cepat.
NB: Setiap kamu adalah pemimpin.
No comments:
Post a Comment