Friday, 31 July 2015

Misteri Spesifikasi HP (Smart Phone) Android

Iseng-iseng lah sesekali untuk menganalisa HP. Sambil menerka-nerka juga sih, jadi, kalau ada yang kurang pas, silakan dikomentar untuk diluruskan. ;-)  :D :-bd

1) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 1
* Re-Charge baterai pakai tenaga surya/matahari? Hanya dengan menghadapkan layar HP ke matahari/panas, maka baterai akan terisi.
Ini adalah bagian lelucon dari/oleh pengembang aplikasi.
Kadang user hanya dengan melihat tampilan yang menarik dari suatu apps./aplikasi, maka langsung saja main install, tanpa membaca penjelasan dari si pembuat. Atau memang karena tidak mengerti bahasa dari si pembuat.
----
Note: Smart phone, St*pid people/user.

2) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 2
----
Pada bagian 1, tentang re-charge baterai tidak bisa dengan apps., hal itu karena tidak adanya perangkat 'solar cell atau photovoltaic cell' (perangkat yang mengubah cahaya menjadi listrik menggunakan hukum Fisika dan Kimia) pada HP tersebut. (Mungkin akan diciptakan di 2042).
Contoh lain 're-charge menggunakan WiFi'? Keg*laan apa lagi ini? Dengan motto, "You Dream It, We Code It", Wifi Charger [Prank] memang lah suatu 'prank'.
----
* Mendeteksi tekanan darah dengan menempelkan telapak tangan ke lensa kamera atau ke layar HP.
Finger Blood Pressure Prank; Blood Group Detector Prank, sekali lagi masih bertema 'prank'.
Hal ini dilakukan untuk lucu-lucuan.
Namun memang sebenarnya Smart Phone saat ini, Android, sudah dibenamkan perangkat Accelerometer, yang berfungsi untuk mengukur getaran; percepatan gravitasi bumi, yang mungkin sekilas orang beranggapan hal ini bisa dijadikan alasan denyut nadi orang. Jika pun bisa, tentu bisa mendeteksi di mana saja, tidak harus pada lensa kamera atau layar sentuhnya.
Bisa dijadikan bahan iseng kepada teman, yang saat teman mencobanya dan mendapati detaknya tidak normal, katakan saja bahwa dia sedang tidak sehat, perlu banyak istirahat, padahal sih tidak juga.
----
Note: Smart Phone, Smart Joke

3) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 3
----
* Mengukur jarak (panjang) cukup dengan membidik kamera ke objek.
Masih dengan fitur yang telah dibenamkan dalam Smart Phone, Accelerometer, yang memungkinkan mengukur kemiringan sudut saat membidik kamera, namun, yang benar saja? Bagaimana mengetahui skala objek yang sedang dibidik? Apakah objek dengan skala asli; atau skala yang telah diperbesar atau diperkecil? Tentu sangat susah mengetahuinya, seperti saat main bola tenis meja pakai teropong masing-masing pada mata kanan dan mata kiri.
Masih menjadi misteri apakah sebenarnya memang bisa dihitung dengan rumus tertentu menggunakan rumus tertentu? Atau hanya joke dari seorang Joker Coder?
----
Note: How genius you are to solve an abbreviation?

4) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 4
----
Sebenarnya mau meletakkan pembahasa ini di bagian terakhir, karena masih ada beberapa poin lain seperti: 'Proximity'; Gyroscope; Compass, Magnetic field (Magnetometer); Barometer; Finger Print; Ambient Light. (Ada tambahan?)
----
* Proximity, menurut penulis pribadi, ini adalah perangkat yang penuh konspirasi.
User beranggapan bahwa ini adalah sensor untuk mendeteksi wajah atau benda yang menutupi sensor ini agar tidak tertekan sembarang tombol saat melakukan panggilan telepon, lock screen.
Namun setelah penulis analisa dengan seksama, fitur ini benar-benar fitur tak kasat mata.
----
Tahu kan bahwa manusia itu jenius?
Manusia itu padahal makhluk/benda kasat mata, dapat dilihat dengan mata tenajang dengan panjang gelombang spektrum kasat mata normal 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz), namun manusia pula bisa menciptakan gelombang tak kasat mata, < 400 atau > 780, yakni gelombang spektrum InfraRed dan Ultra Violet.
"Apa yang tak terlihat bukan berarti tidak ada" (Awas ada hantu di samping kiri mu ikut membaca tulisan ini! Just kidding, dude )
----
Sepertinya Anda sudah semakin jenius, sudah mulai bisa menerka fitur ini. Kalau begitu, saya sudahi saja ya. Simpulkan saja sendiri.
....
...
..
.
Eh tidak jadi deh. Kasihan yang penasaran.
----
Percaya atau tidak, terserah sih.
Proximity adalah fitur konspirasi, yang hanya ganti nama, padahal ia adalah Spiderman. Eh bukan, maksudnya, ini adalah fitur InfraRed.
Saat kita mencoba melakukan panggilan menggunakan Smart Phone, Android, maka spektrum InfraRed akan bekerja, namun saat menekan tombol Speaker, spektrum InfraRed ini dinonaktifkan kembali.
Ini bukan konspirasi yang dimaksud.
Lanjut.... Kenapa penulis menyatakan ini konspirasi?
Kenapa tidak. Coba jika fitur InfraRed yang 1 (satu) dan rahasia ini dibocorkan dan dikelola dengan baik, akan mudah mengendalikan setiap perangkat yang memiliki remote dengan teknologi InfraRed. TV; AC; lampu; dan silakan tambahkan sendiri.
Tinggal download apps. remote di Market (ganti nama jadi Play Store, sudah lama sih ganti namanya), masing-masing user yang punya Smart Phone akan saling berebut acara TV kesukaannya; tekanan dingin AC kesukaannya; warna lampu kesukaannya.
----
Hebatnya, ini memang benar-benar InfraRed, bukan Ambient Light (mungkin letaknya berdekatan, atau benda sensor yang sama memiliki fungsi yang lebih dari satu), karena tadi penulis sudah mencoba dalam keadaan gelap, lampu dimatikan, dan sensor InfraRed yang biasa dipanggil Bunga, ini. Eh dipanggil Proximity, ini, mampu menyalakan layar yang sedang dalam mode Lock Screen, hanya dengan mendekatkan sensor Bunga, eh Proximity, eh sensor InfraRed ini ke suatu benda, tangan; dinding; tembok, dan layar pun menyala.
----
Note: Para Ilmuwan memang para orang gil*, dengan daya berpikir menebus batas kasat mata dan logika, dan lagi memang mudah dipandang sebelah mata dan dikucilkan hingga dikeluarkan dari ruang hidupnya, Lab.

5) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 5
----
Pada beberapa waktu lalu, sebelum adanya fitur pencarian gambar oleh Google (atau memang sudah ada namun kurang update info), sempat terbesit akan adanya fitur pencarian yang tak hanya teks pada mesin pencari Google, yakni gambar, yang cukup dengan memasukkan gambar, maka Google akan memberitahukan gambar tersebut adalah berelasi dengan situs website yang ada pada database di server Google. Dan sekarang sudah benar direalisasikan Google.
----
Setelah itu, pun mempertanyakan kapan akan dibuat mesin pencari suara, yang cukup dengan memasukkan potongan ayat suatu surah misalnya, maka akan diketahui ayat itu adalah dari surah ke berapa.
----
* Voice to Text dan Voice Recognition, mikropon 3 dimensi
Saking pintarnya Smart Phone, suara dirubah menjadi teks dengan algoritma dan database pengenalan pelafalan huruf-kata-kalimat; mengenal dan membedakan warna suara Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu.
SoundHound yang tadinya sempat diduga hanya sebagai aplikasi bersifat 'prank' ternyata tidak terbukti. Aplikasi berikut memang benar mendeteksi dengan akurat, meski menggunakan sample warna suara dari orang lokal, bukan orang asing/luar negeri.
----
Note: Jika suara dikenali (tak berbau; tak berspektrum warna; tak dapat disentuh; tak dapat dilihat); bau dikenali (tak berbunyi; tak berwarna; tak dapat disentuh; tak dapat dilihat); warna dikenali (tak berbunyi; tak berbau; tak dapat disentuh); tekanan udara dikenali (tak berbunyi; tak berbau; tak dapat disentuh; tak berwarna); rasa dikenali (tak berbunyi; tak berbau; tak dapat dilihat), akan kah batasan nyawa (tak berbunyi; tak berbau; tak dapat disentuh; tak berwarna; tak berasa; tak dapat dilihat) yang bersemayam di raga akan dikenali batasan masanya pada suatu hari nanti?

6) Misteri yang tidak secara rinci dijelaskan dalam penjelasan spek./spesifikasi pada HP (fitur; software/hardware) # Bagian 6 (Ending)
----
Belum dapat inspirasi untuk mejelaskan semua fitur yang terbenam satu persatu (1/1), kita akhiri pada bagian ini. Hanya sekedar flashback.
* Benarkah Proximity memiliki panjang gelombang yang fixed, tetap? Dan apakah algoritma pencari bunyi dari SoundHound hanya sekedar algoritma Speech to Text biasa?
----
Proximity Screen Off - Lite (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itsme4ucz.screenoff), terinspirasi dari HP baru punya teman, dengan kemampuan Gesture Screen On-nya, sehingga membuat penasaran untuk mencoba menganalisanya sendiri.
Tapi kali ini justru bukan Gesture, tapi tertuju pada Proximity atau sensor InfraRed pada pembahasan kemarin.
----
Jika Anda sebagai orang yang suka penasaran juga, boleh download sendiri tautan link di atas untuk dicoba sendiri, tapi ini bukan promosi loh, hanya berbagi bahan eksperimen.
Oh iya, kalau baterainya jadi boros, tanggung sendiri loh ya. Soalnya, HP teman saya kemarin memiliki kapasitas baterai yang besar. Wajar lah, mengingat akan adanya fitur bawaan yang dapat tetap berjalan namun, oleh orang yang tak ambil pusing akan diabaikan saja, seperti fitur Gesture, atau sensor IR ini.
----
Asumsikan, apps. tersebut sudah diinstall, sudah dijalankan (Start Service) juga. Selamat.... Sekarang, Anda memiliki kemampuan Kuasa Tiga seperti BoboiBoy. (Come on dude, joke)
Nah, perhatikan pada sensor (Proximity/InfraRed) dekat speaker depan! Ada yang menyala tidak?
Warnanya merah, tidak terlalu terang, dan 'seperti' berkedip-kedip, sayangnya tidak punya alat ukur untuk mengukur panjang gelombang tersebut. Sekali lagi selamat, sekarang Anda bisa melihat hantu/makhluk astral.
Namun sebenarnya, warna Infra Merah bukanlah merah yang dapat dilihat oleh mata, berarti yang dapat dilihat tadi adalah gelombang tak tetap yang dipancarkan oleh Proximity.
Oleh karena nampak dilihat oleh kasat mata ini lah penulis menjadi penasaran hingga melakukan riset dengan keadaan gelap, tadi malam. Iseng sekali kan. Kurang kerjaan dan gajebo. Begitulah kegiatan Edison sebelum menemukan benang konduktor untuk menyalakan lampu, bahkan helai rambutnya pun ia coba. Terima kasih Nicola Tesla.
----
Perlu diketahui 2 (dua) perangkat InfraRed:
1. Pengirim gelombang: aktif, dapat dilihat gelombangnya dengan mata, berarti Anda sudah memiliki kekuatan Cyclops atau Scot di X-Men. Terbaik! (Pakai alat kok melihatnya)
2. Penerima gelombang: pasif.

Adapun pada HP dalam percobaan ini, memiliki sifat seperti pada poin 1.
----
Keyvan Mohajer, meski dari segi nama, tidak begitu dikenal, atau perusahaannya, tidak seterkenal mesin pencari seniornya Atuk Dalang. Google lah. Tapi teknologi yang ia tawarkan tidak main-main.
Hati-hati loh nanti akan diburu Adudu dan Probe. Eh maksudnya diakuisisi oleh Google, untuk menjadi bagian dari mesin pencari terlengkap yang pernah dikelola manusia abad 20an.
Karena penasaran dengan algoritma yang mereka terapkan, sehingga sempat beranggapan "Ah, palingan itu hanya fitur pencarian Speech to Text, yang mencari kata sesuai lirik yang tertulis di databasenya".
Ha, betul betul betul. Salah!
Ternyata bukan sembarang algoritma. Karena saat dicoba dengan ritme intro sekitar 10 detik tanpa ada Speech atau Vocal yang terucap, hasilnya, tepat. Amazing! Terbaik!
Sepertinya harus menganalisa lebih dalam pada servernya, paket data yang dikirimnya, berharap tidak secure protocol.
----
Note: Era selanjutnya, KTP tak hanya menampung identitas foto dan sidik jari (selain TTL), namun juga suara dan bau. Terbaik! (y)

No comments: