Thursday, 23 October 2008

Bulan Bahasa 2008

Seperti tahun tahun sebelumnya, di MAN Model setiap tahunnya mengadakan acara Bulan Bahasa. Tema tahun ini adalah “Bahasa Perekat Persatuan Bangsa”. Bulan Bahasa ini terdapat berbagai lomba (lomba antar kelas tentunya). Lomba drama, itu lah salah satu lomba yang paling disukai anak-anak di kelas. Soalnya, kebanyakan drama yang dimainkan itu berbau humornya, bawaannya mau ketawa saja setelah menonton. Tahun sebelumnya kelas BeKaBe mendapat juara 1 lomba drama. Apakah tahun ini masih bisa mendapat juara satu?

Ini foto pemain drama tahun ini:

Saya absen dulu ya.

Wahyu, E-er, Rahman, Andri, Yudi, Usma, Niesha, I-in, Irawan, Waldy, Dwi, dan Bayu.

Bagaimana fotonya, keren kan?! (he…, he….).

Senin 20-10-2008, setelah upacara apel pagi selesai, ada pengumuman lomba Bulan Bahasa. Dan ternyata pada lomba drama, kami mendapat jaura 1 lagi (kaya tahun kemarin dong).



Personil BeKaBe:

Tuesday, 21 October 2008

Halal bihalal


Setiap tahunnya, KB (Keluarga Besar) MAN Model Palangkaraya mengadakan acara halal-bihalal (salam-salaman, maaf-memaafkan) setelah lebaran Idul Fitri.
Ini dilakukan yakni untuk mempererat tali silaturahmi, dan kiranya bisa saling memaafkan atas perbuatan yang pernah dilakukan. (damai itu indah).

Saturday, 11 October 2008

The Mirosoft Form Toolbox (1)


What is the Toolbox?

The Toolbox identifies the different controls that you can add to a form, Frame, or Page.

You can customize the Toolbox in many ways including the following:

  • Add pages to the Toolbox.
  • Move controls from one page to another.
  • Rename pages.
  • Add other controls, including ActiveX controls, to the Toolbox.
  • Copy customized controls from the form into the Toolbox.
  • For example, OK and Cancel buttons are special cases of a CommandButton. If you add OK and Cancel templates to the Toolbox, you can quickly add them to other forms.

Untuk bahasa Indonesia, artikan sendiri saja ya! Soalnya, saya tidak pasih (tidak lancar) bahasa Inggrisnya, makanya tidak diartikan ke Indonesia. Lagian, belajar Visual Basic dengan bahasa Indonesia pun saja kesulitan memahaminya. Kan ceritanya saya kemarin malam (07-10-2008) beli PCMedia Buku Mini “Resep Visual Basic” (ternyata, gak cuma makanan yang pakai resep, visual basic juga ada resepnya. he…, he…. ]*_^[), seharga Rp 38.500,- di toko buku Karisma (tapi, sebenarnya di bukunya sendiri bertuliskan Rp35.00, plus (+) bonus 1 CD, tepatnya, ditulis oleh Windra Swastika) (rinci amaaat…. lebih rinci lagi donk! he…, he….) tapi tetap saja saya belum bisa menguasai VB (Visual Basic). Eitss…, bukan karena bukunya yang jelek, bukunya bagus kok (promosi atau apa sih nih? he…, he….)! Saya saja yang kurang cepat mencerna ilmunya (kan ceritanya penulis belajar otodidak, alias belajar sendirian, atau belajar tanpa ada yang ngajarin). Lagian, belajar itu memang sulit kok! Tapi jangan dijadikan belenggu sehingga Anda menjadi malas untuk belajar, okey! ]^_^‘[.

Keep learning guys!

Tapi, ingat waktu ya! ]*_^[

NB: Belajar itu sulit!

Created at: 08-10-2008

The Mirosoft Form Toolbox (2)


Display or hide the Toolbox

On the View menu, determine whether a check mark appears in front of Toolbox. If the check mark is present, the Toolbox is displayed. If not, the Toolbox is hidden.

Do one of the following:

  • To display the Toolbox, make sure a check mark appears in front of Toolbox. If not, select Toolbox.
  • To hide the Toolbox, make sure there is no check mark in front of Toolbox. If there is, select Toolbox to remove it.

The Mirosoft Form Toolbox (3)

Change the size of the Toolbox

  1. Move the mouse pointer over an edge or a corner of the Toolbox. The pointer changes to a double-ended arrow.
  2. Drag the Toolbox to change its size.

The Mirosoft Form Toolbox (4)


Add a control to the Toolbox

  1. Right-click any control icon in the Toolbox, or an empty area on any page of the Toolbox.
  2. From the shortcut menu, select Additional Controls.
  3. From the Available Controls list, select the new controls.
  4. Click OK.

Monday, 6 October 2008

Lebaran Asyiknya Jalan-jalan

Hari ini (kamis, 02-10-2008) akhirnya saya bisa jalan-jalan juga sama teman-teman. Sebenarnya rencananya (Idul Fitri 1429 H) kemarin mau jalan-jalan, tapi berhubung motor (satu-satunya) lagi dipakai ortu, saya ngalah saja. Tapi Alhamdulillah akhirnya saya bisa jalan-jalan bareng. Sebenarnya, rencananya mau ketemu dan maaf-maafan sama teman satu kelas (dan mau ketemu teman chatting, sebut saja ipit), tapi ternyata tidak kesampaian. Apa boleh buat, manusia hanya bisa berencana, Dia lah yang menentukan.
Saya, sekitar jam 08.30 WIB pergi ke rumah Yudi (teman satu bangku di kelas) untuk ikut jalan bareng (jalan dari rumah ke rumah, silaturahmi gitu). Setelah itu, kami mencari teman lagi untuk jalan bareng, dan akhirnya terkumpul empat orang (Riyan, Yudi, Muklis, Andri). Kami langsung cabut (cabut apa? cabut rumput!) deh berangkat. Wah…, pokoknya puas deh jalan-jalan, sekitar ± (lebih-kurang/kurang-lebih) 50 Km. Bahan bakar yang sebelumnya Full (penuh), pas sampai rumah, eh… tinggal separuh. Padahal si Fit (motor saya) (nama lengkap: honda supra fit r) sudah termasuk motor yang hemat bahan bakar.
Di perjalanan, kami tak lupa menunuaikan ibadah shalat. Pas masuk waktu Dzuhur, kami tak lupa untuk shalat Dzuhur, baru melanjutkan perjalanan lagi. Pas masuk waktu Ashar, tak lupa untuk shalat Ashar. Pas masuk waktu Maghrib, juga tak lupa shalat Maghrib.
Berhubung teman-teman saya ini sebelumnya (kemarin) sudah jalan-jalan ke tempat teman-teman satu kelas (tapi, gak murni satu kelas di kunjungi rumahnya satu-satu), so’, mereka tidak mau lagi ke tampat yang sudah di kunjungi kemarin, takut gimanaaa gitu. Padahal saya ngotot banget mengajak mereka lagi hari ini (ke tempat yang sudah dikunjungi), kan ceritanya saya ketinggalan untuk update (update apaan seh? update antivirus kale?). Tapi, Alhamdulillah saya bisa juga ke tempat teman satu kelas (BeKaBe – XII.IA.1), sebut saja Nani, dan dia pun sedang ada di rumah. Kelihatannya, dia tidak ada jadwal jalan. Padahal, saya mau saja mengajak (emang udah diajak kale) untuk jalan bareng (ke rumah teman-teman) (kan ceritanya satu motor satu orang, jadi masih bisa buat boncengan. tepatnya: andri, ceweknya jalan ke tangkiling; yudi, ceweknya ke luar kota; muklis, gak tau ah, gak satu kelas sih; sedangkan riyan, emang gak pernah punya cewek sejak lahir sampai saat tulisan ini ditulis. cewek di sini dalam artian pacar), kan saya juga tidak sempat ke rumah teman-teman yang lain, tapi berhubung waktu tidak mengizinkan (sudah sore sih. jam 16 WIB lebih. sudah mau jam 17 WIB. sudah bau nih badan karena keringat), maka kami tidak jadi jalan deh. Di sana (rumah Nani), secara kebetulan kami (Riyan, Yudi, dan Andri. Sedangkan Muklis sudah pulang tuh) bertemu Dwira sama Nely (teman satu kelas).
Sepulang dari rumah Nani, kami (Riyan, Yudi, Andri, Dwira, dan Nely) mampir ke rumah ibu guru (saat di MTsN 1). Sebenarnya ini guru MTsN (gurunya Andri, Dwira, Nely dan Yudi), sedangkan saya alumninya di MTsS (Madrasah Tsanawiyah Swasta. he…, he….). Tapi tak apa lah, namanya juga silaturahmi. Lagian beliau gurunya asyik, nyenengin, terbuka (maksudnya asal ceplos omongannya, tapi terkontrol). Beliau bercerita pengalaman hidup beliau, tentang “Pagar Makan Tanaman”. Sebenarnya, suami saya ini bukan lelaki yang ngejar saya saat SMA kemarin. Dia (suami beliau) temannya lelaki yang suka sama saya. Ceritanya, lelaki yang suka sama saya sering datang ke tempat, dan dia membawa temannya (suami beliau saat ini). Berhubung kemarin itu (waktu SMA) kami belum ada ikatan, jadi siapa saja boleh memiliki (hayoo… cepetan…! siapa cepat, dia yang dapet!). Jadi, ceritanya suami ibu itu (ceritanya temannya yang ngejar ibu = suami ibu) ternyata suka juga sama ibu. Dia (suami ibu) (tepatnya waktu SMA) suka meminjam buku ke rumah ibu (biasa, seribu satu cara tuk dapatkan do’i. salah satunya ya… minjam buku). Akhirnya (gak tau gimana perjuangannya) jadi suami juga deh. (hik…, hik…, mengharukan! he…, he….). So’, lelaki (cowo pertama tadi sebelum suaminya ibu) yang ngejar (suka) sama ibu gak tau gimana.




NB: Manusia hanya bisa berencana, namun segala kehendak hanya dari Dia.

Shalat Idul Fitri 1429 H

Alhamdulillah tahun ini masih bisa merayakan lebaran Idul Fitri, tepatnya 1429 H.
Jam 06.00 WIB saya ke mesjid untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Tidak jauh-jauh ke mesjid, cukup ke mesjid sekitar komplek tempat tinggal saja. Alhamdulillah tiba di mesjid saya melihat mesjid penuh dengan penghuni satu kompleks, dan saking penuhnya, saya sendiri pun harus mengambil tempat di luar mesjid. Apa boleh buat, dari pada gak jadi shalat, kan sudah terlanjur berniat untuk shalat. Tengok sana, tengok sini, eh ketemu sasaran empuk untuk dijadikan tempat di huni, eh bukan, maksudnya tempat untuk melebarkan sejadah, yaa… walaupun tidak se-empuk itu, soalnya tempatnya rada basah (bekas hujan tadi malam mungkin, gak tau juga sih ada hujan atau gak tadi malam), tapi karena tempatnya kayu, jadi air tidak menggenang, meresap gitu, tapi tetap saja tidak kering :p. Di tempat itu, saya dan beberapa teman yang lain yang kebetulan bernasib sama merasakan sejuknya hembusan angin dan hangatnya sinar mentari pagi (gak pakai atap sih), dan lagi ditambah merdunya suara jangkrik dan burung tentunya (kan daerahnya masih asri, masih banyak pepohonan dan rerumputan).
Sepulang dari mesjid, tak lupa salam-salaman minta maaf pada teman-teman yang kebetulan kelihatan batang hidungnya.
Pulang ke rumah, tak lupa minta maaf, mohon ampun pada orang tua.
Di dunia maya (tepatnya di weblog), tak lupa menulis ucapan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
]*_*[

God Must Be Crazy

Masih dalam rangka libur sekolah (tepatnya 03-10-2008), saya mengisi kegiatan dengan membaca buku pelajaran Biologi (belajar maksudnya), soalnya akan ada ulangan Biologi saat turun sekolah nanti (08-10-2008). Baru hari pertama masuk sekolah sudah ada tugas yang menunggu. Huuhh…, hidup bagaikan “Robot”. L
Nah…, kan ceritanya untuk pelepas lelah, saya menonton televisi. Soalnya, semakin belajar malah semakin berat ni kepala, bisa-bisa bukannya jadi tambah paham sama pelajaran itu (pinter), eh… malah jadi gila sendiri karena tidak masuk-masuk (gak ngerti-ngerti). Atau, ini hanya terjadi pada diri saya saja ya. (tau ah gelap).
Tayangan yang satu ini memang menghibur, judulnya “God Must Be Crazy”, saya menontonnya di salah satu stasiun TV (televisi) Indonesia, sebut saja Global TV.
God Must Be Crazy adalah tayangan yang sangat menghibur bagi saya. (gimana gak menghibur, sampai2 penulis tertawa terpingkal2 karenanya). Cerita yang saya lihat itu begini: Sekelompok suku Bushman tinggal di Kalahari, mereka hidup dengan damai (sejahtera deh pokoknya). Tidak ada jam berangkat sekolah, tidak ada jam berangkat ke kantor, tidak ada jam berangkat kerja, tidak ada jam istirahat yang dibatasi dengan waktu, bahkan pakaian pun ‘tidak ada’, dan setiap hari serasa hari Minggu.
Gimana mereka makan?
Tenang, mereka hidup di alam liar, mereka sudah dilimpahi kekayaan oleh alam (tentu oleh yang di atas), dan mereka sudah beradaptasi (penyesuaian diri) dengan lingkungan mereka, so’, tak ada yang perlu ditakuti, mereka bisa menjaga diri mereka. (gimana gak bisa jaga diri, sama ular aja gak takut, malah dijadikan makanan dan diambil kulitnya). Pokoknya kehidupan mereka itu sungguh damai sejahtera.
Hingga suatu hari, Xi (salah seorang tokoh utama dalam cerita) menemukan sebuah botol (gelas, kaca) minuman (sebut saja coca-cola) turun dari langit yang dikira kiriman dari dewa (tepatnya, dilempar oleh orang yang terbang dari udara) dan dibawanya ke kehidupannya (keluarga). Benda itu sungguh multy fungsi (berfungsi banyak, fungsinya gak cuman satu). Selain berfungsi sebagai alat pemukul, juga berfungsi sebagai alat musik tiup, tempat penyimpan air, dan banyak deh pokoknya, hingga suatu saat mereka berebut untuk menggunakannya, dan menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya. Xi pun tidak tinggal diam melihat itu. Dia segera bertindak untuk membuang benda itu (melempar ke atas), hingga akhirnya dia kubur benda itu.
Di sisi lain, tepatnya di perkotaan, manusia disibukkan akan kegiatannya. Manusia berlomba-lomba menciptakan benda-benda (hal) yang kiranya dapat mempermudah manusia, dan itu justru malah membuat manusia menjadi semakin susah. Manusia diikat oleh waktu. (yang namanya diikat, berarti gak bebas). Jam 07.30 WIB masuk sekolah, jam 09.30 WIB istirahat 15 menit, jam 09.45 WIB masuk kembali. Ya, itu lah kegiatan manusia saat ini. (maaf, hanya menggunakan contoh pelajar. soalnya penulis masih pelajar). Memang tidak bisa dipungkiri, kehidupan itu berputar.
NB: Syukuri dan manfaatkan sebaik mungkin apa yang ada di alam, yang ada di sekitarmu. Janganlah tamak akan semua itu!