Tuesday 13 October 2015

Bahagia Dunia Tidak Mesti Berbanding Lurus dengan Bahagia Akhirat

Kebahagiaan di Alam Dunia dan Derita di Alam Dunia; dan Tidak-Adanya Korelasi dengan Kebahagiaan dan Derita di Alam Akhirat
----
Kejadian-kejadian dalam hidup kita, kita sendiri yang mengendalikan, meski ada pula yang tak kuasa kita untuk mengendalikannya.
Jika ingin bahagia; menikmati gelak tawa dan canda selalu; teman-teman yang cenderung pada kenikmatan dunia dan hiburan; kehidupan berfoya-foya; musik yang menyenangkan sesaat; obat yang menenangkan sesaat serasa di surga, kita sendiri yang mengendalikan melangkah tuk meraih itu semua.
Terkumpul dalam database logika, bahwa 'kehidupan itu harusnya selalu menyenangkan, soal akhirat itu urusan nanti, urusan ke 99999...'.
----
Meski demikian, bukan berarti saat diri merasa tidak bahagia, selalu menjadi objek tersakiti dan terdzolimi, maka dengan mudah beranggapan bahwa 'inilah kehidupan dunia, tak apa menderita, asalkan akhirat bahagia', namun jika tak diiringi dengan usaha untuk mengikuti nasihat baik dan mendekatkan diri pada Rabb, lantas kah Rabb memberi semau sekehendak kita?
----
Selayaknya kita ingin mendapat IP tinggi, namun tidak mau berusaha mengikuti aturan yang berlaku (misal bayar administrasi, aturan cara berpakaian) serta belajar dengan sungguh-sungguh, tidak lah nilai tinggi turun dari langit begitu saja.
Atau ingin mendapat penghasilan sekian-sekian namun malas-malasan, suka menjahili orang sekitar atau yang baginya lebih lemah darinya, cenderung kepada mempersulit orang.
----
Jika dalam hukum dunia dikenal dengan 'syarat dan ketentuan' atau 'aturan' agar seseorang bisa mencapai pencapaian yang ia dambakan, maka dalam pencapaian di akhirat juga dikenal dengan 'taqwa', yang cara menemukannya berasal dari patuhnya 'nasihat baik'.
Tak ada suatu nasihat baik yang ingin menjerumuskanmu ke akhir yang buruk.
Hanya saja yang ada ialah salah sangka bahwa bujukan Syaitan dikira sebagai nasihat baik.
Sudah jelas nasihat baik adalah tidak adanya bau-bau nafsu di dalamnya, cenderung mengajak kepada sabar pada dunia.
Dan jika ada dirasa bau-bau nafsu, berhati-hatilah akan bujukan Syaitan yang mencoba menyamarkan sebagai nasihat baik (baik/menyenangkan di alam dunia).
----
 ﻣَﺘَٰﻊُ ٱﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻗَﻠِﻴﻞٌ ﻭَٱﻻْءَﺧِﺮَﺓُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟِّﻤَﻦِ ٱﺗَّﻘَﻰٰ ﻭَﻻَ ﺗُﻆْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻓَﺘِﻴﻼً

Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. (An-Nisa' - 4:77)

----
Freelance writter, public servant, thinker-teacher-dreamer
Want to make a donation?
BCA: 8600432053
BRI: 4542-01-018801-53-3
Mandiri: 159-00-0068323-4
Name: Riyan Hidayat Samosir

No comments: